Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berperan dalam reaksi biokimia sebagai katalis ( senyawa yang membantu laju reaksi tanpa ikut bereaksi) dalam sistem makhluk hidup.
Katalisator ikut terlibat dalam reaksi , namun tidak ikut berubah dan setelah menghasilkan produk ia akan melepaskan diri dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti semula.
Enzim sebagai katalisator memiliki sifat-sifat tertentu, antara lain :
1. Biokatalisator yaitu mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil atau muda rusak. Enzim akan rusak bila dipanasi diatas suhu 50°C, ini disebabkan karena enzim tersusun dari protein yang bersifat thermolabil
3. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, karena sebagai biokatalisator reaksinya sangat cepat serta dapat digunakan berulang-ulang.
4. Ada yang bekerja di dalam sel (endoenzim) dan ada juga yang bekerja di luar sel (ektoenzim)
5. Umumnya enzim mengkatalis satu arah meskipun ada juga yang mengkatalis dua arah ( contoh: lipase mengkatalis pembentukan dan penguraian lemak).
6. Mekanisme kerja enzim spesifik, karena kerja enzim hanya berdasarkan senyawa objek sasarannya.
7. Enzim tidak dapat bekerja tanpa adanya kofaktor (zat non protein tambahan).
Nah, tadi sudah disebutkan dan dijelaskan secara mendetail sifat-sifat mekanisme enzim. Tapi, faktor-faktor apa aja sih yang bisa mempengaruhi proses kerja enzim ?
Next. Kita kupas lagi nih materi enzim selanjutnya, yaitu faktor yang mempengaruhi kerja enzim
Pengaruh pH
Enzim bekerja dipengaruhi oleh pH tertentu, umumnya indikator netral, kecuali beberapa jenis enzim lain yang bekerja pada suasana asam atau basa.
Pengaruh Suhu
Semua reaksi kimia di pengaruhi oleh suhu dan enzim yang bekerja juga di pengaruhi suhu. Suhu optimum enzim berkisar antara 40 - 50°C. Oleh karena itu, saat suhu dibawa optimumnya maka enzim akan bekerja sangat lambat atau bahkan tidak aktif, dan jika suhu enzim berada diatas suhu optimumnya maka enzim akan mengalami denaturasi atau kerusakan. Jadi, suhu enzim harus dijaga agar tidak kurang ataupun melebihi suhu optimumnya agar enzim dapat tetap bekerja dengan baik.
Konsentrasi Enzim dan Substrat
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka semakin cepat pula terjadinya reaksi dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Apabila sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat akan berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi.
Aktivator dan Inhibitor
Aktivator ialah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim (contoh: ion klorida yang dapat mengaktifkan amilase).
Sedangkan inhibitor ialah zat yang dapat menghambat kerja enzim.
Inhibitor sendiri terbagi dua yakni
Inhibitor kompetitif, inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim. Dan
Inhibitor non-kompetitif, inhibitor yang melekat pada sisi lain situs aktif pada enzim yang lama-kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor diatas sangatlah mempengaruhi mekanisme kerja enzim terutama untuk bagian suhu. Suhu enzim yang paling penting haruslah dijaga agar tidak menyentuh suhu rendah dibawah suhu optimumnya dan jangan mencapai suhu tinggi diatas suhu optimumnya.
Kita ambil contoh, saat berjalan jauh kita akan kehilangan banyak ion, dan pastinya setelah berehat kita akan butuh minum untuk mengganti ion yang hilang itu dan juga dahaga. Pastinya anda berpikir akan lebih baik jika minum air es untuk menyegarkan dari kelelahan anda setelah berjalan cukup jauh. Hal ini sebenarnya keliru karena suhu pada air es berada dibawah suhu optimum enzim. Contoh lain saat kita memasak mie atau minum air panas seperti teh atau kopi, kadang-kadang kita terburu-buru untuk makan atau meminumnya walaupun masi panas. Hal semacam ini sangat lazim kita lakukan dan kita tidak menyadari dampaknya bagi kesehatan dan sebenarnya hal ini keliru karena suhu air panas atau mie yang baru keluar dari air yang mendidih diatas suhu optimum enzim. Artinya, makanan atau minuman yang panas tersebut dapat merusak enzim (denaturasi enzim). Dan sebaliknya, air es bersuhu rendah akan membuat kerja enzim menjadi terhambat.
Jadi, kurangi mengkonsumsi es ataupun air es yang berlebihan dan diganti dengan air minum mineral yang bersuhu normal, serta jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas panas dan bila perlu saat disajikan tunggulah beberapa menit agar suhu makanan atau minuman anda berkurang dan menjadi hangat.
Sehat itu mahal. Rubahlah pola hidup anda mulai sekarang karena suatu hal besar dimulai dari hal-hal yang kecil
Terimakasih atas kunjungan anda, semoga artikel ini bermanfaat
Komentar
Posting Komentar