PEMBIBITAN TERNAK
Disusun Oleh:
Ptk-6
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Mata Kuliah Pembibitan Ternak ini yang terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini terselesaikan atas bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Dosen pengampuh mata kuliah Pembibitan Ternak yang telah rela meluangkan waktu untuk memberikan arahan mulai dari praktikum sampai penulisan laporan serta teman-teman yang sudah membantu proses penulisan dan penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan, semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembacanya. Terima kasih.
Palu, November 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 5
1.3 Tujuan Praktikum............................................................................ 5
1.4 Manfaat Praktikum........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ayam Kampung Super................................................................... 6
2.2. Karakteristik Ayam Kampubg Super ......................................... 6
2.3 Pakan................................................................................................... 6
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................... 7
3.2 Materi Praktikum............................................................................. 7
3.3 Metode Praktikum........................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil..................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan...................................................................................... 9
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 10
5.2 Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10
DOKUMENTASI...................................................................................... 11
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ayam kampung atau biasa disebut joper adalah salah satu jenis ayam lokal yang banyak dibudidayakan diberbagai wilayah Indonesia. Ayam kampung super termasuk dalam golongan ayam bukan ras (buras) , yang merupakan persilangan antara ayam lokal jantan dengan ayam ras betina (Iskandar, 2006).
Beternak ayam kampung super dikatakan lebih menjanjikan karena dalam masa pemeliharaan 45 sampai 60 hari ayam kampung super sudah bisa dipanen hal ini lebih menguntungkan dibandingkan beternak ayam kampung lokal. Masa pann yang cukup singkat juga memberikan banyak keuntungan diantaranya pertumbuhan ayam kampung super yang cepat dapat mempersingkat masa pemeliharaan sehingga dapat mengehemat biaya terutama pakan. Selain itu, tingkat kematian (mortalitas) ayam kampung super ini juga kecil.
Ayam kampung super berbeda dengan ayam pedaging atau broiler. Walaupun ayam kampung super pertumbuhannya sedikit lebih cepat dari ayam lokal, tapi hasil dari dagingnya sendiri tidak sama dengan ayam pedaging hal ini dikarenakan ayam kamoung super juga anakan hasil persilangan ayam kampung lokal dan ayam ras sehingga rasa dagingnya sama dengan daging ayam kampung lokal.
Di daerah sulawesi tengah sendiri, terutama daerah Kota Palu masi minim peternak ayam kampung super. Peternak ayam kampung super yang ada di daerah Kota palu diantaranya perernakan ayam kampung super kelurahan Mamboro, Kelurahan Kayumalue, kelurahan Wani, Kelurahan Taipa dan di daerah Kecamatan Palu Barat. Usaha beternak ayam kampung super ini tidak seperti ayam pedaging yang sangat banyak ditemui dimanapun dan masa panen yang lebih cepat dari jenis ayam lainnya, namun rasa dari daging ayam kampung super sama dengan ayam kampung lokal dan daya tahan tubuhnya lebih tinggi.
Dalam usaha ternak ayam kampung super memang tidak berbeda jauh dengan ayam kampung pada umumnya, hanya saja ayam jenis ini belum banyak diketahui oleh masyarakat sehingga agak sulit menemukan peternakan ayam kampung super terutama di daerah kota Palu. Peternak ayam kampung super yang ada merupakan peternak yang memang sudah lama bergelut di bisnis bidang peternakan sehingga mereka tidak asing dengan ayam jenis ini, bibit atau DOC dari ayam kampung super yang mereka pelihara juga hanya di datangkan dari Pulau Jawa karena pengadaan pembibitan belum ada di daerah kota Palu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah iniantara lain:
1. Bagaimana sistem pemeliharaan ayam kampung super ?
2. Bagaimana cara pembibitan ayam kampung super ?
3. Bagaimana sistem usaha tenak yang digunakan oleh peternak dalam memelihara tennak ayam kampung super
1.3 Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diambil tujuan dari Laporam ini sebagai berikut :
- Untuk mengetahui bagaimanakah sistem pemeliharaan ayam kampung super.
- Untuk mengetahui bagaimana proses pembibitan ayam kampung super.
- Untuk mengetahui sist yang digunakan peternak dalam memelihara ayam kampung super.
1.4 Manfaat Praktikum
+ Mahasiswa dapat mengetahui sistem pemeliharaan ayam kampung super
- Mahasiswa dapat mengetahui proses pembibitan ayam kampung super
- Mahasiswa dapat mengetahui sistem peternak dalam menjalankan usaha peternakan ayam kampung super.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ayam Kampung Super
Ayam kampung adalah salah satu jenis ayam lokal yang banyak dibudidayakan di wilayah Indonesia. Ayam kampung super termasuk dalam golongan ayam bukan ras atau ayam buras, yang merupakan persilangan antara ayam lokal jantan dengan ayam ras betina (Iskandar, 2006).
Jenis ayam ini banyak ditemukan di berbagai wilayah baik wilayah pedesaan maupun wilayah perkotaan, selain di wilayah pedesaan dan perkotaan, ayam kampung super juga dapat ditemukan di dataran tinggi maupun dataran rendah (Wiranata et al., 2013).
2.2 Karakteristik Ayam Kampung Super
Karakteristik dari ayam kampung super adalah dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan bobot seragam, laju pertumbuhan lebih cepat daripada ayam kampung, memiliki tingkat kematian yang rendah, mudah beradaptasi dengan lingkunan serta memiliki citarasa yang tidak berbeda dengan ayam kampung (Kaleka, 2015). Umur panen ayam kampung super yaitu kurang lebih dua bulan (Munandar dan Pramono, 2014).
Kelebihan ayam kampung super jika dibandingkan dengan ayam kampung adalah bobot badan lebih besar, nilai konversi pakan lebih rendah serta nilai mortilitas yang lebih rendah (Gunawan dan Sartika, 2001).
2.3 Pakan
Pakan merupakan unsur terpenting untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan dan suplai energi sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan baik serta tumbuh dan berkembang dengan baik (Suprijatna et al., 2008). Ransum yaitu campuran dari berbagai bahan pakan yang diberikan selama 24 jam. Bahan pakan yang biasa digunakan untuk ransum ayam jawa super yaitu jagung kuning, dedak halus, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, minyak kelapa, kulit kerang dan tepung tulang (Kartasudjana dan Suprijatna, 2010). Ternak mengkonsumsi ransum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta zat-zat pakan dalam tubuh. Ransum merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha pemeliharaan ayam kampung, karena ransum berpengaruh langsung terhadap produktivitas ternak (Sinurat, 2000).
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Pembibitan Ternak dengan materi Pemeliharaan Ayam Kampung Super dilaksanakan pada tanggal 30 October - 8 November 2020. Kegiatan dilakukan dengan meninjau 2 Lokasi peternakanyang berbeda yang pertama di kandang peternakan CV. Prima Breed Kecamatan Mantikulore dan kandang peternakan Ayam Kampung Super di Kecamatan Sigi Biromaru berupa peternakan rakyat.
3.2 Materi Praktikum
Materi yang digunakan dalam praktikum pembibitan ternak dengan mengamati dan wawancara peternak yaitu alat tulis untuk mencatat data dari peternak dan kamera digunakan dalam pengambilan gambar sebagai dokumentasi dan juga video keadaan ternak, kandang dan sesi wawancara.
3.3 Metode Praktikum
Adapun metode praktikum pembibitan ternak adalah sebagai berikut :
- Meninjau lokasi peternakan ayam Kampung Super di tempat yang berbeda
- Melakukan pengamatan terhadap sistem pemeliharaan ternak ayam kampung super
- Mewawancara para peternak mengenai usaha peternakan ayam super yang digeluti
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil pengamatan dan wawancara di Peternakan CV. Prima Breed, merupakan peternakan Ayam Kampung Super yang bekerja sama dengan dinas peternakan Provinsi Sulawesi Tengah. Bibit ayam kampung super didatangkan dari Pulau Jawa dengan populasi tiap pengiriman mencapai 3000-5000 ekor yang dipelihara secara intensif selama 1 bulan.
Hasil pengamatan dan wawancara peternak di Kecamatan biromar yang berupa peternakan rakyat, Merupakan usaha ternak dengan jumlah populasi ayam kampung super 500 ekor dipelihara secara intensif selama 2 hingga 3 bulan.
4.2 Pembahasan
Sistem peternakan lokasi 1 di CV.Prima Breed Kecamatan Mantikulore merupakan peternakan berskala besar dan merupakan Program Proyek Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi tengah dimana ternak ayam kampung super dipelihara dari umur DOC hingga umur 1 bulan dan kemudian akan di panen lalu diserahkan kembali kepada Dinas Peternakan Provinsi. Dari Dinas Peternakan, ayam yang berumur 1 bulan tersebut kemudian akan di salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, untuk tujuan penelitian ataupun kelompok-kelompok usaha ternak.
Sistem pemilharaan secara intensif dilakukan pada kandang panggung dengan ukuran 7×20 m. Dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Pemberian pakan berupa pakan komersial B11A dan B11k. . Air minum diberikan secara ad libitum.
Pada masa DOC dilakukan pemberian air minum dengan larutan Vita Chiks dan Vita Stres. Vaksin tidak dilakukan selama pemeliharaa karena sebelum pengiriman dari pulau jawa, DOC sudah divaksin terlebih dahulu. Walaupun demikian, tingkat mortalitas tetap ada hal ini disebabkan oleh curah hujan yang dapat berubah sewaktu-waktu dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya sehingga menyebabkan tingkat kelembaban berubah secara drastis dan ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternak ayam kampung super. Tingkat mortalitas dapat mencapai 5-10%.
Sistem peternakan rakyat di Kecamatan Sigi Biromaru, merupakan peternakan ayam kampung super dengan jumlah populasi 500 ekor dengan tingkat mortalitas 10%. Ayam kampung super dipelihara secara intensif dalam satu kandang berukuran 10×12 m selama 2 hingga 3 bulan.
Bibit diperoleh oleh peternak dengan pembelian DOC ayam kampung Super di Toko khusus Ternak Unggas tepatnya di kecamatan Sigi Biromaru. Dengan Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari yaitu pukul 07:00 Wita, pukul 14:00 Wita dan pukul 19:00 Wita. Pakan yang diberikan untuk ayam umur 1 bulan berupa pakan pabrikan yang dibeli di toko khusus pakan ternak, sedangkan ayam yang berumur diatas 1 bulan diberikan pakan pabrikan dengan campuran jagung giling.
Air minum diberikan secara ad libitum dengan tambahan ekstrak jahe dan gula merah. Vaksin juga tidak dilakukan oleh peternak selama masa pemeliharaan, alasannya karena vaksinasi sudah dilakukan sebelum pembelian DOC di toko khusus penjualan ternak unggas terkait. Sedangkan tingkat mortalitas ternak ayam kampung super ini disebabkan karena perubahan curah hujan yang tidak bisa diperkirakan. Saat musim hujan terjadi, tingkat kelembaban kandang tinggi sehingga menyebabkan lajunya pertumbuhan jamur dan bakteri patogen yang dapat menginfeksi ternak ayam yang dipelihara dimana pada akhirnya hal ini menyebabkan meningkatnya angka kematian ternak ayan kampung super.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemeliharaan ayam kampung super yang dilakukan oleh kedua peternak adalah sama yaitu pemeliharaan secara intensif dimana ternak dikandangkan dan segala kebutuhannya dipenuhi dan diberikan oleh peternak. Sedangkan pembibitan tidak dilakukan oleh peternak sendiri melainkan mendatangkan bibit atau DOC ayam kampung super dari Pulau jawa. Umur paanen ayam kamping siper normalnya adalah 2 bulana. Bibit dipelihara dengan memperhatikan manajemen yang sesuai dengan prosedur kerja hal ini dilakukan guna mengurangi serya mencega tingkat mortalitas yang tinggi walaupun banyak faktor yang mempengaruhi ternak ayam kampung super.
5.2 Saran
Saran yang paling utama kami tujukan kepada para peternak unggas, terutama peternak ayam joper yang memang belum banyak ditemui di daerah kota Palu agar kiranya apabila ada mahasiswa yang ingin melakukan pengamatan sehari ataupun wawancara agar dapat meluangkan waktu mengizinkan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pengamatan , karna kami juga dari pihak mahasiswa hanya diberi tugas untuk melakukan pengamatan guna melengkapi syarat untuk Lulus Mata Kuliah terkait.
Kemudian saran untuk teman dalam melakukan pengamatan sebaiknya dilakukan denga teliti agar dapat meyimpulkan dengan tepat bagaimana sisten pemeliharaan dan manjemen pakan yang sesuai dengan prosedur petenakan ayam kampung super.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin. 2002. Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Bandung: Universitas Padjajaran Press.
Salim. 2013. 45 Hari Siap Panen Ayam Kampung Super. Lily Publisher. Yogyakarta.
Wiranata. 2013. Pengantar Ilmu Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
DOKUMENTASI
.....................
Terikasih atas kunjungan anda, semoga artikel ini bermanfaat bagi para reader..
Komentar
Posting Komentar